Pages

Ads 468x60px

SELAMAT DATANG DI BLOG YANG PENUH DENGAN BERITA TENTANG TAWURAN SEMOGA BERNAFAAT BAGI SAHABAT SEMUA

Jumat, 02 November 2012

Tawuran dan sistem pendidikan




kalau melihat sejarah pendidikan di indonesia seharusnya para pemaku kepentingan pengadaan pendidikan di negeri ini “malu” dengan berbagai dalih mereka menyatakan system pendidikan sudah tepat, sudah berjalan baik, tetapi benar-benar mereka tidak mau untuk berkaca, karena sesunguhnya dari sejarahlah kita bisa berkaca dengan baik untuk dapat merevitalisasi sektor-sektor pendidikan kita supaya semakin baik-dan semakin baik sehingga tidak akan terulang lagi kesalahan di masa lalu di masa mendatang.
sejarah tawuran pelajar sebenarnya sudah di ukir dari puluhan tahun ke belakang, bukan sebuah hal baru, hal ini justru menjadi sebuah pertanda ada yang salah dengan sistem pendidikan kita, jika para pemangku kepentingan pendidikan merasa system pendidikan sudah benar dan teratur kenapa kejadian tawuran terus berulang ?, apakah bijak jika kita menyalahkan para pelajar ?, bagi saya pelajar adalah pelajar mereka itu “belajar” dan justru tawuran adalah bagian dari cara mereka belajar dalam hal “bersosial” bukannya saya membenarkan apa yang mereka lakukan tetapi itu adalah sebuah kenyataan pahit yang harus kita akui bahwasannya berarti ada kegagalan dalam sistem pendidikan kita untuk mengatur bagaimana cara para pelajar ini bersosialisasi di tengah masyarkat.
solusi permasalahan ini haruslah bisa di lihat dari berbagai macam segi dan struktur kemasyarakatan sehingga bisa membuahkan sebuah solusi yang bisa berdampak jangka panjang bukan jangka pendek semata, penerapan sanksi hukum bagi para pelajar hanya akan menimbulkan efek jangka pendek saja
akar dari permasalahan harus bisa di temukan misal, banyak dari kalangan pelajar pelaku tawuran berpendapat bahwasanya mereka “tawuran ” merupakan ajang beladiri dari serangan lawannya, pilihannya natara mereka yang mati atau lawan mereka yang mati. jika melihat dari alasan hal ini tentu saja berarti perilaku sosial kemasyarakatan mereka yang terganggu, ataupun supremasi hukum yang macet dimana pelajar merasa para penegak hukum tidak mampu memberikan solusi hak-hak keamanan mereka, seharusnya hal seperti ini bisa di atasi dengan mendorong pelajar lebih banyak berinteraksi dengan komponen-komponen sosial  yang ada di masyarakat, baik itu warga masyarakat, polisi atau aparat negara, dan komponen msyarakat lainnya.
sebagai contoh solusi pembelajaran interaksi pelajar dengan komponen masyarakat adalah lupakan study tour ketempat-tempat wisata yang menghabiskan banyak biaya, seharusnya proses study tour bisa di kondisikan seperti mengunjungi sentra kepolisian, kegiatan kemasyarakatan, jangan-jangan para pelajar tawuran karena mereka tidak tahu dan tidak berani melapor kepada pihak penegak hukum jika terjadi pelanggaran hak-hak pelajarnya oleh pihak lain atau oleh pelajar lainnya. dengan begitu study tour bisa lebih memberikan efek-efek pembelajaraan postif di dalam membantu para pelajar pelaku tawuran tady untuk dapat menemukan solusi dari setiap permasalahan bersosial yang mereka temui.
ingat belajar itu bukan hanya matematika,fisika,biologi, dan teori lainnya, tetapi bagaimana berkecimpung dan berinteraksi di masyarakat merupakan juga salah satu pembelajaran penting yang harus di miliki para pelajar, karena pada hakikatnya kemampuan bersosialisasi di masyarakat inilah yang akan membantu mereka memprojeksikan masa depannya ketika bersinggungan dengan dunia kerja nantinya, dengan begitu kita bisa membuat sebuah sistem kependidikan yang lebih baik dan menghasilkan generasi muda yang lebih baik pula.
Posted in Singkong goreng

0 komentar:

Posting Komentar