Pages

Ads 468x60px

SELAMAT DATANG DI BLOG YANG PENUH DENGAN BERITA TENTANG TAWURAN SEMOGA BERNAFAAT BAGI SAHABAT SEMUA

Jumat, 02 November 2012

Tawuran Kelompok Tomoni Timur

 
Perang antar dua kelompok massa pecah di Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu malam (7/4/12). Akibatnya suasana di daerah tersebut mencekam. Informasi yang dihimpun menyebutkan, perang antar warga ini melibatkan warga dari dua suku berbeda.
Informasi yang dihimpun, perang kelompok massa ini bermula dari tewasnya, Dennis (18) salah seorang pemuda di Desa Kertaharjo, Tomoni Timur. 

Menurut Kapolsek Mangkutana, AKP Muhammad Tanding, pada malam naas itu, sekitar pukul 22.30 wita, Dennis melakukan pemalakan terhadap sejumlah pemuda yang tengah berkumpul di sebuah pos ronda tepatnya di lorong 10 Desa Kertaharjo. 

Menurut Kapolsek Mangkutana, AKP Muhammad Tanding, pada malam naas itu, sekitar pukul 22.30 wita, Dennis melakukan pemalakan terhadap sejumlah pemuda yang tengah berkumpul di sebuah pos ronda tepatnya di lorong 10 Desa Kertaharjo.
Tak hanya melakukan pemalakan, Dennis juga menantang para pemuda di pos ronda berkelahi. Namun, ulah Dennis tidak digubris. Bahkan sejumlah Pemuda meminta agar Dennis pulang saja ke rumah.
Tak lama berselang, Dennis kembali mendatangi pos ronda tersebut dan kembali mengulangi aksinya. Merasa kesal dengan ulah Dennis, para pemuda ini kemudian meladeni ‘tantangan’ korban.
Para pemuda yang berjumlah sekitar delapan orang melempari dan memukuli dengan balok wajah Dennis hingga babak belur. Dalam kondisi bersimbah darah, Dennis dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Mendengar berita kematian ini, keluarga korban tidak terima dan mencari para pelaku. Rumpun keluarga korban paska kejadian melakukan ‘sweeping’ terhadap warga yang berasal dari suku tertentu. Sweeping ini dilengkapi sejumlah senjata tajam seperti parang dan tombak.
Beruntung, para pelaku dapat segera ditangkap dan diamankan aparat kepolisian yang turun ke lokasi kejadian mengamankan dua kelompok massa yang tengah berhadap-hadapan. Guna mengantisipasi meluasnya perang antar dua kelompok warga ini, Kapolres Luwu Timur AKBP Andi Firman terpaksa menambah personilnya yang diback up dari Polres Luwu Timur, Polsek Mangkutana serta dua pleton Brimob Baebunta yang siaga di lokasi.
“Kami (Polisi, red) telah mendatangi sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh pemuda antar kedua kelompok untuk menahan diri agar tidak saling menyerang. Kami harapkan agar kasus ini diserahkan kepada aparat untuk dituntaskan,” tegas Firman di Kertoharjo, Minggu siang (8/4/12) kemarin. (aco/a)

0 komentar:

Posting Komentar