Perang antar dua kelompok massa pecah di Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu malam (7/4/12). Akibatnya suasana di daerah tersebut mencekam. Informasi yang dihimpun menyebutkan, perang antar warga ini melibatkan warga dari dua suku berbeda.
Informasi
yang dihimpun, perang kelompok massa ini bermula dari tewasnya, Dennis
(18) salah seorang pemuda di Desa Kertaharjo, Tomoni Timur.
Menurut
Kapolsek Mangkutana, AKP Muhammad Tanding, pada malam naas itu, sekitar
pukul 22.30 wita, Dennis melakukan pemalakan terhadap sejumlah pemuda
yang tengah berkumpul di sebuah pos ronda tepatnya di lorong 10 Desa
Kertaharjo.
Menurut
Kapolsek Mangkutana, AKP Muhammad Tanding, pada malam naas itu, sekitar
pukul 22.30 wita, Dennis melakukan pemalakan terhadap sejumlah pemuda
yang tengah berkumpul di sebuah pos ronda tepatnya di lorong 10 Desa
Kertaharjo.
Tak
hanya melakukan pemalakan, Dennis juga menantang para pemuda di pos
ronda berkelahi. Namun, ulah Dennis tidak digubris. Bahkan sejumlah
Pemuda meminta agar Dennis pulang saja ke rumah.
Tak
lama berselang, Dennis kembali mendatangi pos ronda tersebut dan
kembali mengulangi aksinya. Merasa kesal dengan ulah Dennis, para pemuda
ini kemudian meladeni ‘tantangan’ korban.
Para
pemuda yang berjumlah sekitar delapan orang melempari dan memukuli
dengan balok wajah Dennis hingga babak belur. Dalam kondisi bersimbah
darah, Dennis dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tidak
dapat diselamatkan.
Mendengar
berita kematian ini, keluarga korban tidak terima dan mencari para
pelaku. Rumpun keluarga korban paska kejadian melakukan ‘sweeping’
terhadap warga yang berasal dari suku tertentu. Sweeping ini dilengkapi
sejumlah senjata tajam seperti parang dan tombak.
Beruntung,
para pelaku dapat segera ditangkap dan diamankan aparat kepolisian yang
turun ke lokasi kejadian mengamankan dua kelompok massa yang tengah
berhadap-hadapan. Guna mengantisipasi meluasnya perang antar dua
kelompok warga ini, Kapolres Luwu Timur AKBP Andi Firman terpaksa
menambah personilnya yang diback up dari Polres Luwu Timur, Polsek
Mangkutana serta dua pleton Brimob Baebunta yang siaga di lokasi.
“Kami
(Polisi, red) telah mendatangi sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh
pemuda antar kedua kelompok untuk menahan diri agar tidak saling
menyerang. Kami harapkan agar kasus ini diserahkan kepada aparat untuk
dituntaskan,” tegas Firman di Kertoharjo, Minggu siang (8/4/12) kemarin.
(aco/a)
0 komentar:
Posting Komentar